Berita Kumis Kucing
– Selamat malam sobat, apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan-Nya. Kali ini
saya akan sedikit share tentang ambisi dan cita-cita ku. Di postingan terdahulu
saya sudah membahas tentang “Apakah IPK tinggi Menentukan Prestasi”. Kali ini
saya akan membahas sesuai dengan judul diatas “Aku Tidak Berambisi Lulus dengan
Predikat “IPK Cumlaude” tapi Aku Berambisi Lulus dengan Bahagia”
Wow,
judul yang menarik bukan?
Atau
malah aneh?
Mahasiswa
mana yang tidak mau dapat predikat cumlaude?
Menelisik
lebih dalam lagi, IPK memang dianggap sangat crusial bagi kebanyakan mahasiswa,
tak jarang demi mendapatkan IPK bagus mereka menempuh berbagai cara. Entah itu
cara yang dibenarkan atau pun tidak. Seperti hal nya mahasiswa lain, saya juga
ingin dapat IPK besar bahkan Cumlaude. Itu adalah ambisi saya ketika awal
kuliah, tapi ketika semester kedua berjalan ambisi itu pun memudar. Saya sadar
bahwa kuliah ini bukan hanya sekedar meraih IPK besar, banyak hal lain diluar
sana yang menarik. Tapi perlu digaris bawahi bahwa walaupun saya tidak
berambisi dapat IPK besar dan lulus Cumlaude bukan nya saya leha-leha mengejar
kesenagan sana-sini. Saya katakan Tidak!
Foto : LKTI Nasional Big Event U-read
Tidak
berambisi disini maksudnya tidak menghalal kan berbagai cara untuk mendapatkan
hal tersebut. Tapi tetap berusaha yang terbaik, karena saya yakin “Usaha tidak
menghianati hasil”. Jadi dalam hal ini saya tidak perlu tertekan harus dapat
nilai bagus dan IPK tinggi.
So,
santai bro...
“Saya
ingin lulus bahagia” itu adalah motivasi saya akhir-akhir ini, saya ingin lulus
bahagia.
Bahagia
gimana maksudnya?
Bahagia
itu sederhana, Tuhan selalu ridho dengan apa yang kita lakukan. Lakukan yang
terbaik dan hasilnya kita serahkan kepada-Nya. Bahagia itu tidak terbebani akan
ambisi yang menghalalkan segala cara, misalnya saja karna ambisi yang terlalu
besar kita cenderung nyontek, padahal itu tidak dibenarkan. Mending, kita dapat
A dan tidak nyontek dari pada dapat B nyontek. Gimana? Aneh ya?
Tidak
aneh sama sekali, karena bagaimanapun nyontek itu lebih rendah nilainya dari
pada kejujuran.
Setuju
angkat tangan?
Bahagia
itu, punya banyak teman, punya link dan chanel banyak karena organisasi. Itu penting
sobat, jangan hanya mengejar IPK tinggi kita melupakan organisasi, jangan hanya
belajar terus atau malah main terus, harus seimbang sobat antara akademik dan
organisasi.
Banyak
mahasiswa pintar tapi hanya jadi pengangguran, karena apa? Survey membuktikan pintar
itu relatif tapi soft skill, public speaking, dan team work itu tidak semua
punya, dan taukah sobat itu semua bisa kita latih dengan ikut organisasi.
Tidak percaya? Boleh buktikan sendiri.
Terakhir,
bahagia itu buat orang tua tersenyum bahagia karena prestasi kita, taukah
banyak mahasiswa cerdas tapi IPK kecil, tapi sering keliling dalam negeri
bahkan go internasional karena prestasinya. Prestasi apa? Pastinya bukan lomba
besar-besaran ipk se-Indonesia sobat. Hehe
Oke,
mungkin hanya itu yang dapat saya tulis, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Bener kata Anda, IPK bukan segala-galanya, tapi kejujuran, organisasi itu sangat penting.
ReplyDeletePokoknya setuju banget dengan artikel Anda, Keren.